Copyright 2025 © All rights Reserved. Inspired by DVG
Diketahui bahwa Desa Canangsari memiliki 3 Desa Adat dengan terdiri beberapa banjar di setiap Desa Adat tersebut.
Desa Adat Carangsari memili 7 Banjar yang diantaranya yakni:
Memiliki hanya sebuah Banjar yaitu Banajr Anggungan ( Klian I Made Suka Gunarta ). Terdapat komunitas kristen asli suku Bali yang sudah ada sejak tahun 1932. Terdapat pula sebuah gereja bernama Gereja Sinar Urip, yang di bangun dengan ornamen asli Bali, Gereja ini menandakan alkulturasi budaya Bali dan Kristen.
Terdiri dari 2 Banjar yaitu Banjar Samuan Kangin ( Klian I Wayan Satu ) dan Banjar Samuan Kawan ( Klian I Gusti Agung Putu Yadnya ). Terdapat sebuah desa di sebelah utara Desa Dinas Carangsari, yang bernama Desa Angantiga. Desa ini sebagian dihuni oleh warga muslim (semeton selam / keluarga islam), yang telah menempati desa ini sejak abad ke-17. Awalnya datang utusan 3 orang bangsawan bugis dari Goa (Makasar), yaitu Daeng Mapilih, dll atas permintaan penguasa Puri Carangsari, untuk ikut mengamankan daerah hutan belantara Bangkiang Jaran (daerah yang diapit oleh 2 atau 3 puncak gunung / bukit) dari para perampok. Atas jasa ketiga orang bugis ini, mereka diberikan menempati wilayah tersebut oleh penguasa Puri Carangsari dan daerah tersebut dinamai amantiga, kemudian menjadi Angantiga. Dan berkembang sampai sekarang.